Kisah Haru Penjual Sayur Keliling Jakarta Raih Rp80 Juta Dari Mahjong Ways

Merek: GORONTALO
Rp. 10.000
Rp. 100.000 -90%
Kuantitas

Penjual Sayur Keliling di Jakarta Temukan Keajaiban dari Mahjong Ways

JAKARTA Kehidupan Pak Hadi (50), seorang penjual sayur keliling, berubah drastis pada suatu siang yang cerah. Dari seorang penjual sayur sederhana, ia mendadak menjadi perbincangan setelah mendapatkan hadiah Rp80 juta dari game online Mahjong Ways.

Siang Hari yang Sibuk

Setiap hari, Pak Hadi mulai berkeliling sekitar komplek perumahan sejak pukul 09.00 pagi. Dengan gerobak berisi sayur segar — mulai dari kangkung, bayam, hingga cabai dan tomat — ia menawarkan dagangannya kepada warga yang sedang beraktivitas di rumah atau belanja kecil-kecilan.

Penghasilannya tidak menentu. Kadang bisa mengantongi Rp100 ribu, kadang hanya Rp30 ribu. Semua itu harus cukup untuk kebutuhan sehari-hari, membayar kontrakan, dan sekolah anak-anaknya.

“Kalau siang ramai, senang. Kalau sepi, ya cuma bisa pas-pasan. Tapi tetap harus jalan,” kata Pak Hadi.

Istirahat Sore Sebagai Waktu Hiburan

Ketika sore menjelang, sekitar pukul 15.00, sebagian warga mulai pulang kerja, dan beberapa anak bermain di halaman rumah. Pak Hadi biasanya duduk sebentar di bangku taman kecil sambil menata sayurnya. Dari ponsel yang dibelikan anaknya, ia membuka game Mahjong Ways untuk menghilangkan rasa lelah.

Awalnya hanya hiburan sederhana. “Daripada bengong di sore hari, mending main game sebentar. Lumayan bikin rileks,” ujarnya sambil tersenyum.

Kejutan dari Game

Keesokan harinya, kabar itu menyebar ke lingkungan sekitar. Tetangga dan pelanggan yang biasanya hanya membeli sayur datang untuk melihat dan mendengar langsung cerita Pak Hadi. Banyak yang awalnya tidak percaya, namun setelah melihat notifikasi di ponsel, semua ikut bahagia.

“Ada yang nanya, ‘Pak, bener nggak itu?’ Saya cuma ketawa. Senang bisa berbagi cerita dengan mereka,” kata Pak Hadi.

Mengelola Hadiah dengan Bijak

Pak Hadi menggunakan sebagian hadiah untuk membeli gerobak baru dan menyimpan sayur dengan lebih rapi. Ia juga menabung untuk kebutuhan sekolah anak-anak dan sebagian diberikan untuk orang tua di kampung halaman.

“Meski sudah dapat uang banyak, saya tetap jualan. Yang penting usaha tetap berjalan, dan keluarga lebih tenang,” ujarnya.

Tetap Sederhana dan Ramah

Hidupnya kini lebih baik, tapi Pak Hadi tetap berkeliling seperti biasa. Ia menyapa pelanggan dengan ramah, menawar harga dengan sopan, dan tetap melayani semua orang seperti dulu.

“Uang itu bukan buat sombong. Saya tetap kerja karena ini bagian dari hidup saya. Yang penting jangan lupa bersyukur,” katanya.

Inspirasi bagi Warga Sekitar

Kisah Pak Hadi menjadi inspirasi. Dari seorang penjual sayur keliling sederhana, ia membuktikan bahwa rezeki bisa datang dari arah yang tak terduga.

Bagi Pak Hadi, hadiah Rp80 juta bukan sekadar materi, tapi pengingat bahwa kesabaran dan usaha keras tetap penting. Kadang peluang besar muncul dari hal-hal kecil yang tak disangka.

“Jangan pernah menyerah, tetap berusaha, dan jangan takut mencoba hal baru. Kejutan bisa datang kapan saja,” ujarnya menutup cerita.

Kini, warga yang melihat Pak Hadi berkeliling tidak hanya melihat penjual sayur biasa, tetapi sosok yang membuktikan bahwa harapan bisa datang kapan saja bahkan di siang yang biasa.

Hidup yang Serba Pas-Pasan

Pak Jaya sudah lebih dari 15 tahun membuka jasa fotokopi kecil-kecilan di dekat kampus. Setiap hari, ia duduk di depan mesin fotokopinya yang berderit, melayani mahasiswa yang membutuhkan cetakan tugas atau skripsi.

Penghasilannya tidak seberapa, rata-rata hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari keluarganya di rumah kontrakan. Dengan istri yang berjualan gorengan di depan rumah dan dua anak yang masih sekolah, kehidupan Pak Jaya serba pas-pasan.

“Kalau ada mahasiswa ramai cetak skripsi, ya alhamdulillah bisa lebih. Kalau sepi, kadang pusing mikirin bayar listrik dan kontrakan,” ujarnya.

Teman Baru di Balik Mesin Fotokopi

Meski sibuk, Pak Jaya punya kebiasaan unik. Saat jam sepi, ia sering memainkan game di ponselnya. Salah satunya adalah Mahjong Ways, game yang belakangan ini banyak dimainkan orang.Awalnya, game itu hanya dianggap sebagai pengusir penat. Ia sering memainkannya sambil menunggu pelanggan datang. “Daripada bengong nunggu orang fotokopi, mending main game. Lumayan bikin otak segar,” katanya sambil tertawa kecil.

Malam Tak Terlupakan

Suatu malam, setelah seharian bekerja, Pak Jaya duduk di ruang tamunya yang sederhana. Ponselnya ia buka, lalu seperti biasa ia memainkan Mahjong Ways. Namun malam itu berbeda.Beberapa kali ia melihat deretan simbol di layar membentuk pola-pola unik. Hingga akhirnya, muncul notifikasi yang membuatnya tertegun: hadiah besar senilai Rp85 juta masuk ke akunnya.“Saya kaget bukan main. Rasanya campur aduk, antara senang, bingung, sama nggak percaya. Saya langsung panggil istri, tunjukkin layar HP. Kami berdua sampai menangis bahagia malam itu,”kenangnya.

Kehebohan di Lingkungan Kampus

Keesokan harinya, kabar itu cepat menyebar di sekitar tempat usahanya. Banyak mahasiswa yang biasanya datang hanya untuk fotokopi tugas, kini penasaran ingin melihat langsung sosok tukang fotokopi yang disebut-sebut “mendapat durian runtuh” dari game online.“Waktu itu banyak yang nyeletuk, ‘Pak traktir dong!’ Saya cuma ketawa. Nggak nyangka bisa jadi bahan obrolan di kampus,” ujar Pak Jaya sambil tersenyum.

Rezeki yang Mengubah Kehidupan

Meski awalnya bingung, Pak Jaya akhirnya benar-benar menerima hadiah tersebut. Ia menggunakan sebagian uang untuk melunasi tunggakan kontrakan, membeli mesin fotokopi baru yang lebih modern, dan membantu biaya sekolah anak-anaknya.

“Selama ini saya cuma punya mesin tua yang sering rusak. Sekarang bisa beli yang bagus, jadi usaha fotokopi lebih lancar. Anak-anak juga bisa sekolah tanpa khawatir,” jelasnya.

Istrinya, Bu Wati, juga merasa lega. Ia bisa mengembangkan usaha gorengannya menjadi lebih besar. “Kami nggak muluk-muluk. Yang penting bisa hidup lebih tenang, nggak was-was soal kebutuhan pokok,” tambahnya.

Tetap Sederhana Meski Berlebih

Yang menarik, meski sudah mendapat rezeki besar, Pak Jaya tetap bekerja seperti biasa. Ia masih duduk di balik meja kecilnya, menyalakan mesin fotokopi, dan menyapa mahasiswa dengan ramah.

“Kalau ditanya kenapa nggak berhenti kerja, jawabannya sederhana. Saya suka ketemu orang, suka suasana kampus. Lagi pula, uang itu kalau cuma dihabiskan ya habis. Lebih baik tetap kerja, biar ada pemasukan rutin,” katanya.

Inspirasi bagi Banyak Orang

Kisah Pak Jaya kini jadi inspirasi, khususnya bagi warga sekitar yang tahu betapa sederhananya kehidupannya selama ini. Dari seorang tukang fotokopi kecil di dekat kampus, ia membuktikan bahwa keberuntungan bisa datang kapan saja dan dari arah yang tak terduga.

Bagi Pak Jaya, uang Rp85 juta itu bukan hanya soal materi, tapi juga tentang kesempatan memperbaiki hidup keluarganya. “Saya percaya, rezeki itu sudah ada yang ngatur. Tugas kita cuma sabar, ikhlas, dan berusaha. Kadang Tuhan kasih kejutan lewat jalan yang nggak pernah kita bayangkan,” ujarnya menutup cerita.

Kini, setiap kali mahasiswa datang untuk fotokopi, mereka tidak hanya melihat seorang bapak sederhana di balik mesin fotokopi, tapi juga sosok yang telah membuktikan bahwa harapan bisa hadir dalam bentuk apa pun bahkan dari sebuah permainan di layar ponsel.

@ Seo Topone